Rabu, 28 Januari 2015

Husnul bobo

Doa hujan dan Petir

Berdo’a Ketika Turun Hujan
Allahumma shoyyiban nafi’an
Dari Ummul Mukminin, ’Aisyah
radhiyallahu ’anha,
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺒِﻰَّ -ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ -
ﻛَﺎﻥَ ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﺍﻟْﻤَﻄَﺮَ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻴِّﺒﺎً
ﻧَﺎﻓِﻌﺎً
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika
melihat turunnya hujan, beliau
mengucapkan, ”Allahumma shoyyiban
nafi’an” [Ya Allah turunkanlah pada
kami hujan yang bermanfaat]”. (HR.
Bukhari no. 1032)
Bisa juga dengan membaca :
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﺟْﻌَﻠْﻪُ ﺻَﻴِّﺒًﺎ ﻧَﺎﻓِﻌًﺎ
“( Alloohummaj-‘alhu shoyyiban
naafi’an ) Ya Allah, jadikanlah ia hujan
yang bermanfaat bagi
kami” [Diriwayatkan oleh An-Nasaa’iy
no. 1523; shahih].
Do’a Ketika Hujan Lebat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam suatu
saat pernah meminta diturunkan hujan.
Kemudian ketika hujan turun begitu
lebatnya, beliau memohon pada Allah
agar cuaca kembali menjadi cerah. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a,
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢّ ﺣَﻮَﺍﻟَﻴْﻨَﺎ ﻭَﻟَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ,ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻋَﻠَﻰ
ﺍﻟْﺂﻛَﺎﻡِ ﻭَﺍﻟْﺠِﺒَﺎﻝِ ﻭَﺍﻟﻈِّﺮَﺍﺏِ ﻭَﺑُﻄُﻮﻥِ ﺍﻟْﺄَﻭْﺩِﻳَﺔِ
ﻭَﻣَﻨَﺎﺑِﺖِ ﺍﻟﺸَّﺠَﺮِ
“ Allahumma haawalaina wa laa ’alaina.
Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh
zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa
manaabitisy syajari [Ya Allah,
turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan
untuk merusak kami. Ya Allah,
turukanlah hujan ke dataran tinggi,
gunung-gunung, bukit-bukit, perut
lembah dan tempat tumbuhnya
pepohonan].” (HR. Bukhari no. 1014)
Bisa juga dengan membaca :
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺣَﻮَﺍﻟَﻴْﻨَﺎ ﻭَﻟَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ
Alloohumma hawaalainaa wa laa ‘alainaa
ya Allah turunkanlah hujan di sekitar
kami saja dan jangan kepada kami (Al-
Bukhaariy no. 969)
Berdo’a Setelah Turun Hujan: ’Muthirna
bi fadhlillahi wa rohmatih
Dari Zaid bin Kholid Al Juhani, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan
shalat shubuh bersama kami di
Hudaibiyah setelah hujan turun pada
malam harinya. Tatkala hendak pergi,
beliau menghadap jama’ah shalat, lalu
mengatakan, ”Apakah kalian mengetahui
apa yang dikatakan Rabb kalian?”
Kemudian mereka mengatakan,”Allah
dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui”.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
ﺃَﺻْﺒَﺢَ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩِﻯ ﻣُﺆْﻣِﻦٌ ﺑِﻰ ﻭَﻛَﺎﻓِﺮٌ ﻓَﺄَﻣَّﺎ ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ
ﻣُﻄِﺮْﻧَﺎ ﺑِﻔَﻀْﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺘِﻪِ . ﻓَﺬَﻟِﻚَ ﻣُﺆْﻣِﻦٌ ﺑِﻰ
ﻭَﻛَﺎﻓِﺮٌ ﺑِﺎﻟْﻜَﻮْﻛَﺐِ ﻭَﺃَﻣَّﺎ ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻝَ ﻣُﻄِﺮْﻧَﺎ ﺑِﻨَﻮْﺀِ ﻛَﺬَﺍ
ﻭَﻛَﺬَﺍ. ﻓَﺬَﻟِﻚَ ﻛَﺎﻓِﺮٌ ﺑِﻰ ﻣُﺆْﻣِﻦٌ ﺑِﺎﻟْﻜَﻮْﻛَﺐِ
“Pada pagi hari, di antara hambaKu
ada yang beriman kepadaKu dan ada
yang kafir. Siapa yang mengatakan
’ Muthirna bi fadhlillahi wa
rohmatih ’ (Kita diberi hujan karena
karunia dan rahmat Allah), maka dialah
yang beriman kepadaku dan kufur
terhadap bintang-bintang. Sedangkan
yang mengatakan ‘Muthirna binnau
kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan
karena sebab bintang ini dan ini), maka
dialah yang kufur kepadaku dan
beriman pada bintang-bintang.” (HR.
Bukhari no. 846 dan Muslim no. 71).
Doa Ketika Mendengar Petir
Dari ‘Ikrimah mengatakan bahwasanya
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma
tatkala mendengar suara petir, beliau
mengucapkan,
ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺳَﺒَّﺤَﺖْ ﻟَﻪُ
” Subhanalladzi sabbahat lahu” (Maha
suci Allah yang petir bertasbih kepada-
Nya).
Lalu beliau mengatakan, ”Sesungguhnya
petir adalah malaikat yang meneriaki
(membentak) untuk mengatur hujan
sebagaimana pengembala ternak
membentak hewannya.” (Disebutkan oleh
Imam Bukhari dalam Adabul Mufrod no.
722. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini hasan).
Apabila ’Abdullah bin Az Zubair
mendengar petir, dia menghentikan
pembicaraan, kemudian mengucapkan,
ﺳُﺒْﺤَﺎﻥَ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻳُﺴَﺒِّﺢُ ﺍﻟﺮَّﻋْﺪُ ﺑِﺤَﻤْﺪِﻩِ
ﻭَﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔُ ﻣِﻦْ ﺧِﻴْﻔَﺘِﻪِ
“ Subhanalladzi yusabbihur ro’du bi
hamdihi wal mala-ikatu min
khiifatih ” (Mahasuci Allah yang petir
dan para malaikat bertasbih dengan
memuji-Nya karena rasa takut kepada-
Nya)
Tambahan biasanya saya selalu membaca
Allohumma laa tuktilna bighodhobika wa laa tukhlikna biadabika wa afina qobla dza lika

Sumber:
http://rumaysho.com
http://abul-jauzaa.blogspot.com
http://www.dhzblog.com

Kesehatanmu

Makanan Sehat Untuk Penderita Kista
Makanan Sehat Untuk Penderita Kista ›
Kista merupakan jenis penyakit yang
umum menyerang kaum wanita .
Penyakit ini merupakan serangan ringan
pada rahim dimana terdapat tumor
jinak yang tumbuh sebesar kacang
polong hingga sebesar buah anggur di
dinding rahim . Penyakit yang
menyerang wanita ini memang tidak
terlalu mematikan namun jika tidak
ditangani dengan cepat , maka penyakit
ini akan mengakibatkan gangguan
kesehatan lain seperti menstruasi tidak
lancar hingga mengakibatkan seseorang
wanita menjadi sulit hamil .
Gejala yang biasa timbul adalah nyeri
perut pada bagian bawah , haid yang
sangat banyak atau justru terlalu
sedikit , sering merasa ingin buang air
besar/kecil karena jaringan kista terus
membesar semakin menekan kandung
kemih sehingga tidak dapat menampung
banyak air seni , pada keadaan lanjut
dapat teraba benjolan di daerah perut ,
pendarah vagina yang hebat dan tidak
teratur , nyeri perut hebat di sertai
mual dan muntah , sakit saat
berhubungan seks atau intim , keluhan
sakit pada pinggang belakang , dll .
Itulah beberapa gejala dari penyakit
kista , untuk mencegah timbulnya
penyakit tersebut anda harus
memperhatikan gaya hidup anda mulai
dari makanan yang dikonsumsi . Berikut
ini ada beberapa macam makanan sehat
untuk penderita kista yang penting
untuk anda ketahui :
Konsumsi sayur segar antara lain :
kubis , leunca , buncis , wortel , pare ,
brokoli , sambung nyawa , bit dan
bawang putih .
Konsumsi jus buah seperti : belimbing
manis , apel malang , jeruk ,pepaya ,
jambu biji , tomat
Jangan mengkonsumsi makanan yang
di panggang , makanan yang di
goreng berulang kali , dan nasi
kemarin
Apabila mengkonsumsi sayuran yang
di masak sendiri bisa ditambahkan
bumbu dari bahan herbal seperti
pegagan , sambung nyawa , mahkota
dewa , daun salam , dll
Boleh minum susu non fat
Dan untuk masukan lainnya hindari
stres dan asap rokok
Demikian beberapa macam makanan
sehat untuk penderita kista , jika anda
sudah terlanjur mengidapnya anda
tidak perlu khawatir sebab kami memiliki
solusi yang ampuh untuk mengobati
penyakit tersebut yakni dengan
mengkonsumsi Ace Maxs . Ace Maxs
merupakan obat herbal multikhasiat
yang terbuat dari bahan herbal
berkhasiat yaitu dari kulit manggis dan
daun sirsak .

Kecantikanmu

Cara Menghilangkan Jerawat Dengan
Bahan Alami
MAWAR ALENA AUGUST 4, 2014 CARA
MENGHILANGKAN JERAWAT DAN
BEKAS NYA SECARA ALAMI
Cara Menghilangkan Jerawat Secara
Alami dengan sangat mudah dan bisa
anda terapkan dengan bahan yang
tersedia di sekitar anda. Kami rangkum
dari berbagai sumber dan di olah
dengan bahasa yang semoga mudah
untuk di cerna. Sebelum lebih jauh lagi
dalam membahas tentag jerawat,
beberapa hal yang cukup penting dan
WAJIB untuk Anda ketahui terlebih
dahulu diantaranya :
1. Selalu rajin membersihkan muka anda
di waktu pagi hari dan malam menjelang
anda tidur hari secara terus menerus 2.
Berusaha untuk mengurangi makanan
yang mengadung minyak berlebih 3.
Jangan memencet jerawat. Jerawat
yang dipencet bisa menyebabkan iritasi
dan meninggalkan flek hitam 4. Hindari
terkena paparan sinar matahari dalam
waktu yang lama
Diatas adalah beberapa hal yang cukup
mendasar yang harus anda ketahui dan
berusahalah untuk menerapkannya
dalam kehidupan anda sehari-hari. Toh
akan lebih baik mencegah daripada
mengobati. Sekalipun kita sering
menggunakan krim anti jerawat dan
minum obat pembasmi jerawat, jika
kebiasaan buruk tetap dilakukan,
jerawat akan tumbuh subur diwajah.
Kemudian setelah anda mengetahui hal-
hal sederhana diatas, dibawah ini akan
kami paparkan bagaimana
menghilangkan jerawat secara alami
Dengan cara Alami , gunakanlah bahan-
bahan yang alami yang tersedia
dirumah anda, misalnya:
Mentimun
Timun atau mentimun memang telah
lama dikenal sebagai obat alami untuk
membasmi jerawat yang tak mau pergi
dari wajah. Khasiat mentimun memang
sudah dikenal sejak lama Beberapa
langkah / tips menggunakan mentimun
Untuk anda yang jerawatnya belum
terlalu banyak: Iris tipis mentimun
menjadi beberapa bagian Lalu letakkan
irisan tersebut dibagian wajah yang
berjerawat Diamkan kurang lebih 20-30
menit Cuci wajah anda Lakukan langkah
ini secara rutin 2 – 3 kali dalam seminggu
Untuk anda yang memiliki jerawat yang
cukup banyak: Gunakan timun segar
beberapa buah lalu blender hingga halus
Oleskan timun pada wajah anda sebagai
masker Tunggu hingga mengering atau
lebih kurang 30 menit Cuci bersih muka
anda Ulangi hal ini 2 – 3 kali dalam
seminggu
Buah Tomat Tomat memiliki kandungan
Vit A dan juga Vit C yang mampu
menyehatkan kulit dan menghilangkan
jerawat. Dengan rutin mengkonsumsi
tomat, anda akan terhindar dari
jerawat.
Beberapa langkah / tips menggunakan
tomat:
Untuk anda yang jerawatnya masih
sedikit:
Bersihkan tomat, kemudian Iris buah
tomat tersebut menjadi beberapa
bagian Kemudian tempelkan irisan tomat
tersebut dibagian wajah yang
berjerawat Diamkan selama lebih kurang
20-30 menit, sembari menunggunya
anda bisa sambil tiduran dan refleksi
mendengar musik kesukaan Kemudian
bilan muka anda sampai bersih Ulangi
langkah ini secara kontinue 2 sampai 3
kali dalam minggu
Khusus untuk anda yang jerawatnya
sudah cukup banyak :
Gunakan beberapa buah tomat segar,
kemudian cuci sampai bersih Tomat yang
telah di cuci kemudian di Blender untuk
digunakan sebagai masker alami Secara
pelan-pelan oleskan masker tomat ke
bagian wajah anda secara merata.
Tunggu hingga 20 sampai 30 menit Cuci
wajah anda sampai bersih Ulangi langkah
ini 2 sampai 3 kali dalam seminggu
Jeruk nipis Jeruk nipis memang sudah
dikenal sejak lama sebagai buah yang
memiliki manfaat sangat banyak
terhadap kesehatan. Kandungan vit c
yang tinggi dan juga vit lainnya
membuat jeruk menjadi salah satu buah
yang kaya manfaat. Jeruk nipis mampu
membersihkan sel kulit mati dan juga
mengurangi kadar minyak di wajah
anda.
Beberapa langkah / tips menggunakan
Jeruk Nipis :
Peras jeruk nipis dengan takaran 1
sendok teh lalu tambahkan madu dengan
takaran 1 sendok teh juga Aduk hingga
rata Oleskan secara perlahan ke bagian
wajah yang berjerawat Diamkan hingga
mengering atau kira kira selama 3o
menti Pelan pelan bersihkan dengan
handuk yang berbahan halus yang telah
lebih dahulu di basahi dengan air dingin
Cobalah ulangi langkah diatas secara
rutin dalam rentang 2 – 3 kali dalam
seminggu
Untuk hasil terbaik, Anda juga bisa
menggunakan air perasan jeruk nipis
secara teratur tiap harinya sebelum
tidur
Putih telur Putih telur mengandung
khasiat yang cukup banyak dan juga
mampu menghilangkan jerawat yang
membandel. Gunakan putih telur sebagai
masker. Tunggu kira kira 30 menit, lalu
bersihkan wajah anda. Ulangi langkah ini
secara rutin.
Demikian tips menghilangkan jerawat
secara alami dengan bahan bahan yang
mudah didapat dan tersedia dirumah
anda. Semoga bermanfaat.

Selasa, 27 Januari 2015

Keluarga Berencana

Cara Tepat Memilih Alat Kontrasepsi
Keluarga Berencana bagi Wanita
Pendahuluan
Keluarga Berencana (KB) merupakan
salah satu pelayanan kesehatan
preventif yang paling dasar dan utama
bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui
demikian. Untuk optimalisasi manfaat
kesehatan KB, pelayanan tersebut harus
disediakan bagi wanita dengan cara
menggabungkan dan memenuhi
kebutuhan pelayanan kesehatan
reproduksi utama dan yang lain. Juga
responsif terhadap berbagai tahap
kehidupan reproduksi wanita.
Peningkatan dan perluasan pelayanan
keluarga berencana merupakan salah
satu usaha untuk menurunkan angka
kesakitan dan kematian ibu yang
sedemikian tinggi akibat kehamilan yang
dialami oleh wanita.
Banyak wanita harus menentukan
pilihan kontrasepsi yang sulit. Tidak
hanya karena terbatasnya jumlah
metode yang tersedia, tetapi juga
karena metode-metode tersebut
mungkin tidak dapat diterima
sehubungan dengan kebijakan nasional
KB, kesehatan individual, dan seksualitas
wanita atau biaya untuk memperoleh
kontrasepsi. Dalam memilih suatu
metode, wanita harus menimbang
berbagai faktor, termasuk status
kesehatan mereka, efek samping
potensial suatu metode, konsekuensi
terhadap kehamilan yang tidak
diinginkan, besarnya keluarga yang
diinginkan, kerjasama pasangan, dan
norma budaya mengenai kemampuan
mempunyai anak.
Setiap metode mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Namun demikian, meskipun
telah mempertimbangkan untung rugi
semua kontrasepsi yang tersedia, tetap
saja terdapat kesulitan untuk
mengontrol fertilitas secara aman,
efektif, dengan metode yang dapat
diterima, baik secara perseorangan
maupun budaya pada berbagai tingkat
reproduksi. Tidaklah mengejutkan
apabila banyak wanita merasa bahwa
penggunaan kontrasepsi terkadang
problematis dan mungkin terpaksa
memilih metode yang tidak cocok dengan
konsekuensi yang merugikan atau tidak
menggunakan metode KB sama sekali.
Perasaan dan kepercayaan wanita
mengenai tubuh dan seksualitasnya
tidak dapat dikesampingkan dalam
pengambilan keputusan untuk
menggunakan kontrasepsi. Banyak
wanita tidak bersedia mengubah siklus
normalnya, karena takut bahwa
perdarahan yang lama dapat mengubah
pola hubungan seksual dan dapat
mendorong suami berhubungan seks
dengan wanita lain. Siklus yang
memanjang atau perdarahan intermiten
dapat membatasi partisipasi dalam
aktivitas keagamaan maupun budaya.
Oleh karena itu, pendapat suami
mengenai KB cukup kuat pengaruhnya
untuk menentukan penggunaan metode
KB oleh istri. Karena wanita mempunyai
semacam kendali apabila mereka
bertanggung jawab dalam penggunaan
kontrasepsi. Dilain pihak, mereka juga
dapat merasa kecewa karena harus
menolak permintaan seks pasangannya
dan memikul beban berat dari setiap
efek samping dan risiko kesehatan.
Wanita mungkin takut, karena alasan
kesopanan atau rasa malu, untuk
berbicara dengan pasangannya, baik
tentang KB maupun menolak keinginan
pasangannya untuk berhubungan
ataupun mempunyai anak. Akhirnya,
beberapa wanita memilih menggunakan
kontrasepsi tanpa sepengetahuan
pasangannya.
Dalam tulisan ini akan diuraikan
beberapa cara dan pemakaian alat
kontrasepsi, serta kelebihan dan
kekurangan masing-masing kontrasepsi.
Tulisan ini diharapakan dapat memberi
masukan dan menambah pengetahuan
bagi wanita untuk memilih alat
kontrasepsi yang tepat.
Berbagai Cara Kontrasepsi
Kontrasepsi berasal dari kata kontra
berarti ‘mencegah’ atau ‘melawan’ dan
konsepsi yang berarti pertemuan antara
sel telur yang matang dan sel sperma
yang mengakibatkan kehamilan. Maksud
dari kontrasepsi adalah menghindari/
mencegah terjadinya kehamilan sebagai
akibat pertemuan antara sel telur yang
matang dengan sel sperma tersebut.
Ada dua pembagian cara kontrasepsi,
yaitu cara kontrasepsi sederhana dan
cara kontrasepsi moderen (metode
efektif).
1. Cara Kontrasepsi Sederhana
Kontrasepsi sederhana terbagi lagi atas
kontrasepsi tanpa alat dan kontrasepsi
dengan alat/obat. Kontarsepsi
sederhana tanpa alat dapat dilakukan
dengan senggama terputus dan pantang
berkala. Sedangkan kontarsepsi dengan
alat/obat dapat dilakukan dengan
menggunakan kondom, diafragma atau
cup, cream, jelly, atau tablet berbusa
(vaginal tablet).
1. Cara Kontrasepsi Moderen/
Metode Efektif
Cara kontrasepsi ini dibedakan atas
kontrasepsi tidak permanen dan
kontrasepsi permanen. Kontrasepsi
permanen dapat dilakukan dengan pil,
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim),
suntikan, dan norplant. Sedangkan cara
kontrasepsi permanen dapat dilakukan
dengan metode mantap, yaitu dengan
operasi tubektomi (sterilisasi pada
wanita) vasektomi (sterilisasi pada pria).
Senggama Terputus
Merupakan cara kontrasepsi yang paling
tua. Senggama dilakukan sebagaimana
biasa, tetapi pada puncak senggama,
alat kemaluan pria dikeluarkan dari liang
vagina dan sperma dikeluarkan di luar.
Cara ini tidak dianjurkan karena sering
gagal, karena suami belum tentu tahu
kapan spermanya keluar.
Pantang Berkala (Sistem Kalender)
Cara ini dilakukan dengan tidak
melakukan senggama pada saat istri
dalam masa subur. Cara ini kurang
dianjurkan karena sukar dilaksanakan
dan membutuhkan waktu lama untuk
‘puasa’. Selain itu, kadang juga istri
kurang terampil dalam menghitung siklus
haidnya setiap bulan.
Kondom/Diafragma
Kondom merupakan salah satu pilihan
untuk mencegah kehamilan yang sudah
populer di masyarakat. Kondom adalah
suatu kantung karet tipis, biasanya
terbuat dari lateks, tidak berpori,
dipakai untuk menutupi zakar yang
berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke
dalam liang vagina. Kondom sudah
dibuktikan dalam penelitian di
laboratorium sehingga dapat mencegah
penularan penyakit seksual, termasuk
HIV/AIDS.
Kondom mempunyai kelebihan antara
lain mudah diperoleh di apotek, toko
obat, atau supermarket dengan harga
yang terjangkau dan mudah dibawa
kemana-mana. Selain itu, hampir semua
orang bisa memakai tanpa mengalami
efek sampingan. Kondom tersedia dalam
berbagai bentuk dan aroma, serta tidak
berserakan dan mudah dibuang.
Sedangkan diafragma adalah kondom
yang digunakan pada wanita, namun
kenyataannya kurang populer di
masyarakat.
Cream, Jelly, atau Tablet Berbusa
Semua kontrasepsi tersebut masing-
masing dimasukkan ke dalam liang vagina
10 menit sebelum melakukan senggama,
yaitu untuk menghambat geraknya sel
sperma atau dapat juga membunuhnya.
Cara ini tidak populer di masyarakat
dan biasanya mengalami keluhan rasa
panas pada vagina dan terlalu banyak
cairan sehingga pria kurang puas.
Pil
Pil adalah obat pencegah kehamilan
yang diminum. Pil telah diperkenalkan
sejak 1960. Pil diperuntukkan bagi wanita
yang tidak hamil dan menginginkan
cara pencegah kehamilan sementara
yang paling efektif bila diminum secara
teratur. Minum pil dapat dimulai segera
sesudah terjadinya keguguran, setelah
menstruasi, atau pada masa post-
partum bagi para ibu yang tidak
menyusui bayinya. Jika seorang ibu ingin
menyusui, maka hendaknya penggunaan
pil ditunda sampai 6 bulan sesudah
kelahiran anak (atau selama masih
menyusui) dan disarankan menggunakan
cara pencegah kehamilan yang lain.
Pil dapat digunakan untuk menghindari
kehamilan pertama atau menjarangkan
waktu kehamilan-kehamilan berikutnya
sesuai dengan keinginan wanita.
Berdasarkan atas bukti-bukti yang ada
dewasa ini, pil itu dapat diminum secara
aman selama bertahun-tahun. Tetapi,
bagi wanita-wanita yang telah
mempunyai anak yang cukup dan pasti
tidak lagi menginginkan kehamilan
selanjutnya, cara-cara jangka panjang
lainnya seperti spiral atau sterilisasi,
hendaknya juga dipertimbangkan. Akan
tetapi, ada pula keuntungan bagi
penggunaan jangka panjang pil pencegah
kehamilan. Misalnya, beberapa wanita
tertentu merasa dirinya secara fisik
lebih baik dengan menggunakan pil
daripada tidak. Atau mungkin
menginginkan perlindungan yang paling
efektif terhadap kemungkinan hamil
tanpa pembedahan. Kondisi-kondisi ini
merupakan alasan-alasan yang paling
baik untuk menggunakan pil itu secara
jangka panjang.
Jenis-jenis Pil
1. Pil gabungan atau kombinasi
Tiap pil mengandung dua hormon
sintetis, yaitu hormon estrogen
dan progestin. Pil gabungan
mengambil manfaat dari cara
kerja kedua hormon yang
mencegah kehamilan, dan hampir
100% efektif bila diminum secara
teratur.
2. Pil berturutan
Dalam bungkusan pil-pil ini,
hanya estrogen yang disediakan
selama 14—15 hari pertama dari
siklus menstruasi, diikuti oleh 5—6
hari pil gabungan antara
estrogen dan progestin pada sisa
siklusnya. Ketepatgunaan dari pil
berturutan ini hanya sedikit lebih
rendah daripada pil gabungan,
berkisar antara 98—99%.
Kelalaian minum 1 atau 2 pil
berturutan pada awal siklus akan
dapat mengakibatkan terjadinya
pelepasan telur sehingga terjadi
kehamilan. Karena pil berturutan
dalam mencegah kehamilan hanya
bersandar kepada estrogen maka
dosis estrogen harus lebih besar
dengan kemungkinan risiko yang
lebih besar pula sehubungan
dengan efek-efek sampingan
yang ditimbulkan oleh estrogen.
3. Pil khusus – Progestin (pil mini)
Pil ini mengandung dosis kecil
bahan progestin sintetis dan
memiliki sifat pencegah
kehamilan, terutama dengan
mengubah mukosa dari leher
rahim (merubah sekresi pada
leher rahim) sehingga
mempersulit pengangkutan
sperma. Selain itu, juga mengubah
lingkungan endometrium (lapisan
dalam rahim) sehingga
menghambat perletakan telur
yang telah dibuahi.
Kontra indikasi Pemakaian Pil
Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan
pada wanita yang menderita hepatitis,
radang pembuluh darah, kanker
payudara atau kanker kandungan,
hipertensi, gangguan jantung, varises,
perdarahan abnormal melalui vagina,
kencing manis, pembesaran kelenjar
gondok (struma), penderita sesak napas,
eksim, dan migraine (sakit kepala yang
berat pada sebelah kepala).
Efek Samping Pemakaian Pil
Pemakaian pil dapat menimbulkan efek
samping berupa perdarahan di luar haid,
rasa mual, bercak hitam di pipi
(hiperpigmentasi), jerawat, penyakit
jamur pada liang vagina (candidiasis),
nyeri kepala, dan penambahan berat
badan.
AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
AKDR atau IUD (Intra Uterine Device)
bagi banyak kaum wanita merupakan
alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini
sangat efektif dan tidak perlu diingat
setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu
yang menyusui, AKDR tidak akan
mempengaruhi isi, kelancaran ataupun
kadar air susu ibu (ASI). Namun, ada
wanita yang ternyata belum dapat
menggunakan sarana kontrasepsi ini.
Karena itu, setiap calon pemakai AKDR
perlu memperoleh informasi yang
lengkap tentang seluk-beluk alat
kontrasepsi ini.
Jenis-jenis AKDR di Indonesia
1. Copper-T
AKDR berbentuk T, terbuat dari
bahan polyethelen di mana pada
bagian vertikalnya diberi lilitan
kawat tembaga halus. Lilitan
kawat tembaga halus ini
mempunyai efek antifertilisasi
(anti pembuahan) yang cukup
baik.
2. Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7
dengan maksud untuk
memudahkan pemasangan. Jenis
ini mempunyai ukuran diameter
batang vertikal 32 mm dan
ditambahkan gulungan kawat
tembaga (Cu) yang mempunyai
luas permukaan 200 mm2,
fungsinya sama seperti halnya
lilitan tembaga halus pada jenis
Coper-T.
3. Multi Load
AKDR ini terbuat dari dari
plastik (polyethelene) dengan
dua tangan kiri dan kanan
berbentuk sayap yang fleksibel.
Panjangnya dari ujung atas ke
bawah 3,6 cm. Batangnya diberi
gulungan kawat tembaga dengan
luas permukaan 250 mm2 atau 375
mm2 untuk menambah
efektivitas. Ada 3 ukuran multi
load, yaitu standar, small (kecil),
dan mini.
4. Lippes Loop
AKDR ini terbuat dari bahan
polyethelene, bentuknya seperti
spiral atau huruf S bersambung.
Untuk meudahkan kontrol,
dipasang benang pada ekornya.
Lippes Loop terdiri dari 4 jenis
yang berbeda menurut ukuran
panjang bagian atasnya. Tipe A
berukuran 25 mm (benang biru),
tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam),
tipe C berukuran 30 mm (benang
kuning), dan 30 mm (tebal,
benang putih) untuk tipe D.
Lippes Loop mempunyai angka
kegagalan yang rendah.
Keuntungan lain dari pemakaian
spiral jenis ini ialah bila terjadi
perforasi jarang menyebabkan
luka atau penyumbatan usus,
sebab terbuat dari bahan plastik.
Pemasangan AKDR
Prinsip pemasangan adalah
menempatkan AKDR setinggi mungkin
dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat
pemasangan yang paling baik ialah pada
waktu mulut peranakan masih terbuka
dan rahim dalam keadaan lunak.
Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan
pada akhir haid. Pemasangan AKDR
dapat dilakukan oleh dokter atau bidan
yang telah dilatih secara khusus.
Pemeriksaan secara berkala harus
dilakukan setelah pemasangan satu
minggu, lalu setiap bulan selama tiga
bulan berikutnya. Pemeriksaan
selanjutnya dilakukan setiap enam bulan
sekali.
Kontra indikasi pemasangan AKDR:
· Belum pernah melahirkan
· Adanya perkiraan hamil
· Kelainan alat kandungan bagian dalam
seperti: perdarahan yang tidak normal
dari alat kemaluan, perdarahan di leher
rahim, dan kanker rahim.
Keluhan-keluhan pemakai AKDR
Keluhan yang dijumpai pada penggunaan
AKDR adalah terjadinya sedikit
perdarahan, bisa juga disertai dengan
mules yang biasanya hanya berlangsung
tiga hari. Tetapi, jika perdarahan
berlangsung terus-menerus dalam
jumlah banyak, pemakaian AKDR harus
dihentikan. Pengaruh lainnya terjadi
pada perangai haid. Misalnya, pada
permulaan haid darah yang keluar
jumlahnya lebih sedikit daripada biasa,
kemudian secara mendadak jumlahnya
menjadi banyak selama 1–2 hari.
Selanjutnya kembali sedikit selama
beberapa hari. Kemungkinan lain yang
terjadi adalah kejang rahim (uterine
cramp), serta rasa tidak enak pada
perut bagian bawah. Hal ini karena
terjadi kontraksi rahim sebagai reaksi
terhadap AKDR yang merupakan benda
asing dalam rahim. Dengan pemberian
obat analgetik keluhan ini akan segera
teratasi. Selain hal di atas, keputihan
dan infeksi juga dapat timbul selama
pemakaian AKDR.
Ekspulsi
Selain keluhan-keluhan di atas, ekspulsi
juga sering dialami pemakai AKDR, yaitu
AKDR keluar dari rahim. Hal ini biasanya
terjadi pada waktu haid, disebabkan
ukuran AKDR yang terlalu kecil. Ekspulsi
ini juga dipengaruhi oleh jenis bahan
yang dipakai. Makin elastis sifatnya
makin besar kemungkinan terjadinya
ekspulsi. Sedangkan jika permukaan
AKDR yang bersentuhan dengan rahim
(cavum uteri) cukup besar, kemungkinan
terjadinya ekspulsi kecil.
Lama Pemakaian AKDR
Sampai berapa lama AKDR dapat
dipakai? Hal ini sering menjadi
pertanyaan. Sebenarnya, AKDR ini
dapat terus dipakai selama pemakai
merasa cocok dan tidak ada keluhan.
Untuk AKDR yang mengandung
tembaga, hanya mampu berfungsi
selama 2–5 tahun, tergantung daya dan
luas permukaan tembaganya. Setelah itu
harus diganti dengan yang baru.
Suntikan
Kontrasepsi suntikan adalah obat
pencegah kehamilan yang pemakaiannya
dilakukan dengan jalan menyuntikkan
obat tersebut pada wanita subur. Obat
ini berisi Depo Medorxi Progesterone
Acetate (DMPA). Penyuntikan dilakukan
pada otot (intra muskuler) di bokong
(gluteus) yang dalam atau pada pangkal
lengan (deltoid).
Cara pemakaian
Cara ini baik untuk wanita yang
menyusui dan dipakai segera setelah
melahirkan. Suntikan pertama dapat
diberikan dalam waktu empat minggu
setelah melahirkan. Suntikan kedua
diberikan setiap satu bulan atau tiga
bulan berikutnya.
Kontra indikasi
Kontrasepsi suntikan tidak
diperbolehkan untuk wanita yang
menderita penyakit jantung, hipertensi,
hepatitis, kencing manis, paru-paru, dan
kelainan darah.
Efek samping kontrasepsi suntikan
· Tidak datang haid (amenorrhoe)
· Perdarahan yang mengganggu
· Lain-lain: sakit kepala, mual, muntah,
rambut rontok, jerawat, kenaikan berat
badan, hiperpigmentasi.
Norplant
Norplant merupakan alat kontrasepsi
jangka panjang yang bisa digunakan
untuk jangka waktu 5 tahun. Norplant
dipasang di bawah kulit, di atas daging
pada lengan atas wanita. Alat tersebut
terdiri dari enam kapsul lentur seukuran
korek api yang terbuat dari bahan
karet silastik. Masing-masing kapsul
mengandung progestin levonogestrel
sintetis yang juga terkandung dalam
beberapa jenis pil KB. Hormon ini lepas
secara perlahan-lahan melalui dinding
kapsul sampai kapsul diambil dari lengan
pemakai. Kapsul-kapsul ini bisa terasa
dan kadangkala terlihat seperti
benjolan atau garis-garis. ( The
Boston’s Book Collective, The Our Bodies,
Ourselves, 1992)
Norplant sama artinya dengan implant.
Norplant adalah satu-satunya merek
implant yang saat ini beredar di
Indonesia. Oleh karena itu, sering juga
digunakan untuk menyebut implant. Di
beberapa daerah, implant biasa disebut
dengan susuk.
Indonesia merupakan negara pemula
dalam penerimaan norplant yang dimulai
pada 1987. Sebagai negara pelopor,
Indonesia belum mempunyai referensi
mengenai efek samping dan
permasalahan yang muncul sebagai
akibat pemakaian norplant. Pada 1993,
pemakai norplant di Indonesia tercatat
sejumlah 800.000 orang.
Efektivitas norplant
Efektivitas norplant cukup tinggi.
Tingkat kehamilan yang ditimbulkan
pada tahun pertama adalah 0,2%, pada
tahun kedua 0,5%, pada tahun ketiga
1,2%, dan 1,6% pada tahun keempat.
Secara keseluruhan, tingkat kehamilan
yang mungkin ditimbulkan dalam jangka
waktu lima tahun pemakaian adalah 3,9
persen. Wanita dengan berat badan
lebih dari 75 kilogram mempunyai risiko
kegagalan yang lebih tinggi sejak tahun
ketiga pemakaian (5,1 persen).
Yang tidak diperbolehkan menggunakan
norplant
Wanita yang tidak diperbolehkan
menggunakan norplant adalah mereka
yang menderita penyakit diabetes,
kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi,
migrain, epilepsi, benjolan pada
payudara, depresi mental, kencing batu,
penyakit jantung, atau ginjal. (The
Boston Women’s Book Collective, 1992)
Pemasangan norplant
Pemasangan norplant biasanya
dilakukan di bagian atas (bawah kulit)
pada lengan kiri wanita (lengan kanan
bagi yang kidal), agar tidak
mengganggu kegiatan. Norplant dapat
dipasang pada waktu menstruasi atau
setelah melahirkan oleh dokter atau
bidan yang terlatih. Sebelum
pemasangan dilakukan pemeriksaan
kesehatan terlebih dahulu dan juga
disuntik untuk mencegah rasa sakit.
Luka bekas pemasangan harus dijaga
agar tetap bersih, kering, dan tidak
boleh kena air selama 5 hari.
Pemeriksaan ulang dilakukan oleh dokter
seminggu setelah pemasangan. Setelah
itu, setahun sekali selama pemakaian dan
setelah 5 tahun norplant harus diambil/
dilepas.
Kelebihan dan kekurangan norplant
Kelebihan norplant adalah masa
pakainya cukup lama, tidak terpengaruh
faktor lupa sebagaimana kontrasepsi
pil/suntik, dan tidak mengganggu
kelancaran air susu ibu. Sedangkan
kekurangannya adalah bahwa
pemasangan hanya bisa dilakukan oleh
dokter atau bidan yang terlatih dan
kadang-kadang menimbulkan efek
samping, misalnya spotting atau
menstruasi yang tidak teratur. Selain
itu, kadang-kadang juga menimbulkan
berat badan bertambah.
Tubektomi (Sterilisasi pada Wanita)
Tubektomi adalah setiap tindakan pada
kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan wanita tersebut tidak
akan mendapatkan keturunan lagi.
Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria,
yaitu vasektomi. Dengan demikian, jika
salah satu pasangan telah mengalami
sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi
alat-alat kontrasepsi yang konvensional.
Cara kontrasepsi ini baik sekali, karena
kemungkinan untuk menjadi hamil kecil
sekali. Faktor yang paling penting dalam
pelaksanaan sterilisasi adalah
kesukarelaan dari akseptor. Dengan
demikia, sterilisasi tidak boleh dilakukan
kepada wanita yang belum/tidak
menikah, pasangan yang tidak harmonis
atau hubungan perkawinan yang
sewaktu-waktu terancam perceraian,
dan pasangan yang masih ragu
menerima sterilisasi. Yang harus
dijadikan patokan untuk mengambil
keputusan untuk sterilisasi adalah jumlah
anak dan usia istri. Misalnya, untuk usia
istri 25–30 tahun, jumlah anak yang
hidup harus 3 atau lebih.
Penggunaan Kontrasepsi Menurut Umur
1. Umur ibu kurang dari 20 tahun:
Penggunaan prioritas
kontrasepsi pil oral.
Penggunaan kondom kurang
menguntungkan, karena
pasangan muda frekuensi
bersenggama tinggi sehingga
akan mempunyai kegagalan
tinggi.
Bagi yang belum mempunyai
anak, AKDR kurang
dianjurkan.
Umur di bawah 20 tahun
sebaiknya tidak mempunyai
anak dulu.
2. Umur ibu antara 20–30 tahun
Merupakan usia yang terbaik
untuk mengandung dan
melahirkan.
Segera setelah anak pertama
lahir, dianjurkan untuk
memakai spiral sebagai
pilihan utama. Pilihan kedua
adalah norplant atau pil.
3. Umur ibu di atas 30 tahun
Pilihan utama menggunakan
kontrasepsi spiral atau
norplant. Kondom bisa
merupakan pilihan kedua.
Dalam kondisi darurat,
metode mantap dengan cara
operasi (sterlilisasi) dapat
dipakai dan relatif lebih baik
dibandingkan dengan spiral,
kondom, maupun pil dalam
arti mencegah.
Beberapa Metode Kontasepsi Baru
Dengan adanya metode kontrasepsi
yang baru, berarti pula memberikan
lebih banyak pilihan, dapat membantu
mengatasi beberapa kendala pemakaian
kontrasepsi. Meskipun demikian,
pengembangan kontrasepsi baru untuk
menambah yang sudah ada sangat
terasa kurang membawa perubahan
yang positif dan inovatif. Beberapa
metode yang sedang diuji klinik antara
lain:
1. Cincin kontrasepsi
Cincin ini dimasukkan ke dalam
vagina, bentuknya seperti kue
donat, dan mengandung steroid,
yaitu progestin atau progestin
ditambah estrogen, yang dilepas
ke dalam aliran darah. Cincin
kontrasepsi mengandung dosis
hormon yang lebih rendah
dibanding dengan kontrasepsi
oral. Wanita dapat memasukkan
dan mengeluarkan cincin ini
sendiri.
2. Vaksin antifertilitas reversibel
Vaksin ini menyebabkan antibodi
berinteraksi dengan human
chrrionic gonadotropin (HCG),
suatu hormon yang memelihara
kehamilan. Tanpa HCG, lapisan
uterus lepas dengan membawa
telur yang sudah dibuahi
sehingga terjadi menstruasi.
3. Norplant II
Norplant II memiliki kelebihan
dibanding dengan norplant yang
ada sekarang, karena norplant
II hanya memerlukan dua
implantasi subdermal. Dengan
demikian, lebih mudah
memasukkan dan
mengeluarkannya.
4. Suntikan
Kontrasepsi ini menggunakan
mikrosfero atau mikrokapsul.
Injeksi terbuat dari satu atau
lebih hormon di dalam kapsul
yang dapat dibiodegrasi, yang
melepaskan hormon dan
menghambat ovulasi. Satu
suntikan dapat melindungi satu,
tiga, atau enam bulan,
tergantung dari jenis komposisi
kimianya.
5. Implantasi Transdermal
Implantasi transdermal
menyebabkan pelepasan
kontrasepsi steroid yang lambat
dan teratur ke aliran darah
melalui kulit. Wanita dapat
menempatkan implant tersebut
pada tubuh dan melepaskannya
sesuai keinginan. Pada salah satu
jenis implantasi transdermal,
seorang wanita menggunakan
tiga implantasi selama tiga
minggu. Setiap implantasi efektif
selama tujuh hari. Pada minggu
berikutnya, digunakan implantasi
plasebo sehingga terjadi
menstruasi.
6. IUD bentuk T yang baru
IUD ini melepaskan
lenovorgegestrel dengan
konsentrasi yang rendah selama
minimal lima tahun. Dari hasil
penelitian menunjukkan
efektivitas yang tinggi dalam
mencegah kehamilan yang tidak
direncanakan maupun
perdarahan menstruasi. Kerugian
metode ini adalah tambahan
terjadinya efek samping
hormonal dan amenore.
7. Kondom wanita
Kondom ini dikendalikan oleh
wanita dan mengurangi risiko
terkena penyakit menular seksual.
Dari uji klinik menunjukkan bahwa
kelicinan, kebocoran, kerusakan,
dan hambatan efektivitasnya
lebih baik dibandingkan kondom
pria.
Kesimpulan dan Saran
Dalam memilih alat kontrasepsi yang
tepat, sebaiknya calon akseptor diberi
penjelasan tentang keuntungan dan
kerugian masing-masing alat
kontrasepsi, sehingga diharapkan dapat
memperkecil terjadi kehamilan serta
mengurangi efek samping dari alat
kontrasepsi tersebut.
Penelitian yang didasarkan pada hasil
mengenai manfaat dan kepercayaan
akseptor yang berkaitan dengan
seksualitas serta penggunaan
kontrasepsi, harus dilakukan terlebih
dahulu sebelum suatu metode kontrasepsi
dipasarkan dan dianggap sebagai pilihan
tambahan.
Untuk peningkatan dan perluasan
pelayanannya, keluarga berencana
dapat dimasukkan ke dalam pelayanan
kesehatan reproduksi serta pelayanan
kesehatan primer yang lain agar
tanggap terhadap seluruh kebutuhan
kesehatan reproduksi wanita. Di dalam
suatu program yang terintegrasi, harus
terdapat metode kontrasepsi yang
dapat diterima, aman, dan efektif serta
dapat dipakai wanita pada berbagai
tahap kehidupan reproduksi. Metode
kontrasepsi juga harus dapat diterima
secara seksual maupun sosial tanpa
adanya pengaruh negatif terhadap
kesehatan dan kesejahteraan secara
umum.
Apabila tersedia pilihan metode
kontrasepsi yang lebih bervariasi dan
pelayanan yang lebih responsif
terhadap keinginan serta kebutuhan
pelayanan kesehatan reproduksi wanita
maka tujuan keluarga berencana akan
mulai tercapai. Dengan demikian,
diharapkan wanita merasa terpanggil
untuk meningkatkan kesadaran hak
seksual dan reproduksinya sebagai
langkah utama menuju kesehatan yang
utuh.
Daftar Pustaka
1. Sarwono, Sarlito Wirawan, 1979.
Herman Memilih Sterilisasi ,
Perkumpulan untuk Sterilisasi
Sukarela Indonesia, Jakarta.
2. Myrnawati, 1979. Mengapa
Mereka Memilih Sterilisasi,
Perkumpulan untuk Sterilisasi
Sukarela Indonesia, Jakarta.
3. Sosrohadikoesoemo, Soemiani ,
1984. Pil, Badan Koordinasi
Keluarga Berencana Nasional
Propinsi Jawa Tengah Bidang
Kependudukan.
4. Koblinsky, Marge; Timyan,
Judith; Gay, Jill, 1997. Kesehatan
Wanita Sebuah Perspektif Global,
Gajah Mada University Press.
5. Yuarsi, Susi Eja, 1997. Norplant,
Penerimaan Program dan
Layanan Lanjutan, Pusat
Penelitian Kependudukan,
Universitas Gajah Mada.
6. Jakarta, Badan Koordinasi
Keluarga Berencana
Nasional,1980. Pedoman Praktis
Pelayanan Kontrasepsi Petugas
Paramedis.
7. Jakarta, Badan Koordinasi
Keluarga Berencana
Nasional,1980. A lat Kontrasepsi
Dalam Rahim.
8. Melati, Mawar, 1985. Alat
Kontrasepsi Dalam Rahim,
MajalahWarta Konsumen , Edisi
Tahun ke XII , No.138, hal 5-6.

Sabtu, 24 Januari 2015

Alat KB

Alat Kontrasepsi KB
Posted by Alat Kontrasepsi
Hampir semua pasangan suami -istri
memerlukan perencanaan yang matang
dari kehamilan guna untuk membatasi
jumlah anak dan menekan angka
kelahiran yang semakin bertambah.
Banyak para pasangan suami-istri
melakukan program keluarga berencana
yang memang diharuskan. Alasan
penggunaan alat kontrasepsi bagi para
pasangan suami-istri untuk menunda
kehamilan, memberi jarak antara anak
pertama dengan anak kedua sampai
pada tujuan yang mungkin bagi
pasangan suami-istri yang telah
dikarunia banyak anak dengan
menghentikan kehamilan.
Banyak alasan yang dikemukakan para
pasangan suami-istri dalam
menggunakan alat kontrasepsi yang
mungkin disertai adanya suatu faktor
yang terlihat seperti adanya faktor
ekonomi, faktor kesiapan mental, faktor
usia hingga faktor kesehatan.
Alat kontrasepsi memiliki berbagai
macam jenis. Secara garis besar, alat
kontrasepsi dibagi menjadi 3 bagian
yakni kontrasepsi mekanik, kontrasepsi
hormonal, dan konstrasepsi mantap.
Berikut ulasan singkat dari berbagai
macam atau jenis alat kontrasepsi :
1. Kontrasepsi mekanik
Disebut mekanik, karena memiliki sifat
untuk melindungi. Kontrasepsi mekanik
ini bekerja dengan cara mencegah
pertemuan antara sel sperma dengan sel
telur yang ada di dalam rahim. Yang
termasuk dalam kontrassepsi mekanik
ini , ialah kondom dan diafragma.
a. Kondom
Kondom yang dahulu terbuat dari usus
atau kulit binatang, yang jika digunakan
harus direndam terlebih dahulu, kini ada
kondom yang terbuat dari bahan karet
yang tipis dan elastis (lentur) berbentuk
seperti kantong. Pada dasarnya fungsi
kondom hanya untuk menampung sperma
agar tidak masuk ke dalam vagina.
Penggunaan kondom dinilai cukup efektif
mencegah kehamilan hingga 90 %.
Bahkan penggunaan kondom untuk
pencegahan kehamilan akan semakin
efektif apabila disertai penggunaan
spermisida (pembunuh sperma) namun
jarang sekali ditemukan pasangan suami
istri yang menggunakan spermisida.
Namun kemungkinan terjadinya
kehamilan masih dapat terjadi dari
survei yang dilakukan dari 100 pasangan
suami-istri yang menggunakan alat
kontrasepsi ini sekitar 4 orang wanita
yang terjadi kehamilan.
Kondom mudah didapat, dan harga
relatif terjangkau, tidak memerlukan
resep dokter. Kondom selain berfungsi
sbagai pencegah kehamilan, kondom juga
dapat digunakan sebagai suatu alat
bantu dalam pencegahan penularan
penyakit kelamin seksual.
b. Diafragma
Diafragma bentuknya hampir
menyerupai kondom. Diafragma
berbentuk seperti topi yang menutupi
mulut rahim. Diafragma terbuat dari
bahan karet namun agak tebal
dibanding dengan kondom. Kondom
berbahan karet tipis yang masih
memiliki kemungkinan terjadinya
kebocoran. Namun berbeda dengan
diafragma yang berbahan karet tebal
sehingga tidak memungkinkan
terjadinya kebocoran. Diafragma ini
hanya digunakan ketika ingin melakukan
hubungan intim, usai melakukan aktivitas
seksual dapat dilepaskan kembali atau
tetap berada pada tempatnya. Jenis
kontrasepsi yang satu ini cukup efektif
dalam mencegah kehamilan yang cara
kerjanya hanya dimasukkan ke dalam
vagina, untuk mencegah masuknya
sperma ke dalam rahim.
c. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR/IUD)
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau IUD
atau yang lebih dikenal sebagai alat
kontrasepsi spiral. AKDR atau IUD ini
berbentuk alat kecil dan banyak variasi.
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR/
IUD) atau spiral ini ada yang terbuat
dari plastik seperti huruf S (Lippes Loop)
, tembaga yang berbentuk seperti angka
7 (tujuh/ Copper Seven) dan huruf T
(Copper T) serta ada yang berbentuk
seperti sepatu kuda (Multiload).
Dari beberapa jenis alat kontrasepsi
dalam rahim atau IUD ini yang paling
sering digunakan adalah jenis Copper T
dan Multiload. Kedua alat kontrasepsi
tersebut dipilih karena kenyamannya.
Adapula model terbaru dari Copper T
yakni Nova T yang memiliki keunggulan
karena lebih lembut.
Alat kontrasepsi Dalam Rahim ini hanya
dapat dilakukan dan dipasang lelh
dokter ahli atau bidan yang sudah
terlatih. Fungsi dari AKDR ini adalah
mencegah kehamilan dengan mencegah
sel telur yang telah dibuahi bersarang
di dalam rahim. AKDR atau IUD dapat
bertahan di dalam rahim selama 2-5
tahun dan dapat dikeluarkan kembali
apabila ada keinginan untuk hamil
kembali.
Namun disarankan bagi wanita atau
istri yang menggunakan Alat
Kontrasepsi Dalam rahim ini harus
melakukan pemeriksaan ulang, entah 2
minggu sekali, 3 bulan sekal, 6 bulan
sekali atau 1 tahun sekali setelah
pemasangan alat konrasepsi ini.
Penggunaan alat kontrasepsi yang
dipilih tanpa adanya bahan aktif Copper
dapat digunakan hingga menjelang
menopause, namun apabila penggunaan
alat kontrasepsi yang mengandung
bahan aktif Copper 3-4 tahun harus
diganti.
Hal yang perlu diingat alat kontrasepsi
jenis ini dapat menimbulkan infeks
vagina, pendarahan, keputihan yang
disebabkan dari benang pada alat
kontrasepsi yang digunakan. Disarankan
apabila terdapat infeksi genetalia atau
pendarahan yang tidak jelas sebaiknya
jangan menggunakan alat kontrasepsi
jenis ini. Namun keuntungan dari alat
kontrasepsi jenis ini adalah dapat
digunakan dalam jangka waktu yang
cukup lama dan tidak mempengaruhi
produksi ASI bagi ibu atau wanita yang
sedang dalam menyusui balita.
d. Spermisida
Spermisida merupakan alat kontrasepsi
yang berbahan kimia yang dapat
membunuh sperma. Spermisida memiliki
variasi bentuk ada yang berbentuk busa,
jeli, krim, tablet vagina, tablet atau
aerosol. Penggunaan alat kontrsepsi jenis
ini memang dinilai kurang efektif karena
dapat menimbulkan ketidaknyaman,
ketidak puasan pasangan dalam
mencapai orgasme dan menimbulkan
alergi yang tidak enak.
Namun masih ada beberapa wanita yang
menggunakan alat kontrasepsi jenis ini.
Kontrasepsi jenis ini digunakan dengan
cara sebelum melakukan hubungan
seksual, alat ini dimasukkan ke dalam
vagina, dan tunggu sekitar 5-10 menit
pemasangan, hubungan sekual baru
dapat dilakukan. Keefektifan alat
kontrasepsi ini dinilai efektif apabila
dikombinasikan dengan alat lain seperti
kondom atau diafragma.
Jenis alat kontrasepsi apapun masih
memungkinkan terjadinya kehamilan.
untuk alat kontrasepsi jenis ini, menurut
survei dari 100 pasanagn dalam setahun,
ada 3 wanita yang haml, bahkan ada
beberapa kasus yang terjadi karena
salah pemasangan atau pemakaiannya,
dapat terjadi kehamilan sampai 30
kehamilan.
2. Kontrasepsi Hormonal
Jenis kontrasepsi hormonal ini diambil
dari kombinasi antara hormon estorgen
dan progesteron. Penggunaan
kontrasepsi jenis ini dilakukan dalam
bentuk pil, suntikan atau susuk.
Kontrasepsi hormonal ini dilakukan
dengan cara menggunakan hormon
progesteron dengan mencegah
pengeluaran sel telur dari indung telur
dan mengentalkan cairan di leher rahim
sehingga sel sperma kesulitan untuk
menembus masuk ke sel telur, membuat
lapisan rahim menjadi tipis dan hasil
konsepsi tidak dapat tumbuh, serta
menghambat jalannya saluran telur
sehingga sel sperma sulit bertemu
dengan sel telur.
a. Pil atau Tablet
Dengan minum pil KB merupakan salah
satu alat kontrasepsi yang banyak
digunakan para wanita atau istri dari
sekian banyaknya alat kontrasepsi. Di
Indonesia, banyak wanita yang
menggunakan PIL KB atau disuntikan
sebagai alat kontrasepsi yang dinilai
aman. Pil KB memiliki berbagai macam,
ada pil yang hanya mengandung hormon
progesteron, adapula yang mengandung
kombinasi antara progesteron dan
estrogen.
Namun penggunaan pil KB ini dinilai
cukup rumit karena menggunakan sistem
kalender laykanya siklus haid
(sekuensial). Dengan menggunakan
sistem kalender ini mereka para wanita
dapat mengetahui batasan waktu dalam
mengkonsumsi pil KB ini. Pil KB
menggunakan 2 cara yakni
- Diminum dengan menggunakan sistem
28, yang artinya pil diminum terus-
menerus tanpa berhenti (21 tablet pil
kombinasi dan 7 tablet plasebo)
- Dengan sistem 22/21, yakni pil diminum
terus-menerus, kemudian dihentikan
selama 7-8 hari untuk mendapatkan
kesempatan menstruasi.
Namun pada beberapa wanita yang
menggunakan Pil KB sebagai alat
kontrasepsi ini, mengalami siklus
menstruasi dengan perbandingan.
Apabila wanita mengkonsumsi pil KB
dengan efek estorgen yang tinggi akan
mengalami menstruasi kurang dari 4
hari. Sedangkan dengan menggunakan
pil KB dengan kadar estrogen yang
rendah akan mengalami menstruasi lebih
dari 6 hari.
Efek samping dari penggunaan alat
kontrasepsi ini menyebabkan seorang
wanita mudah tersinggung, mudah
tegang dan stress, bertambahnya berat
badan, nyeri kepala, darah menstruasi
yang banyak seperti pendarahan.
Sedangkan yang berkolaborasi
progesteron menyebabkan payudara
tegang, menstruasi berkurang, kaki dan
tangan sering kram, liang senggama
menjadi kering.
Efek samping lainnya dari pemakaian pil
KB dalam jangka waktu yang cukup lama
akan menekan fungsi ovarium. Tak
hanya itu efek samping lainnya seperti
rasa mual sampai muntah, pusing, mudah
lupa, timbul bercak di kulit wajah seperti
flek hitam sampai mempengaruhi fungsi
organ ginjal dan hati. Pil KB yang
mengandung estrogen dapat
mengganggu produksi ASI.
Kelebihan dari pil KB ini dapat
meningkatkan gairah seksual, sekaligus
sebagai obat untuk mengobati penyakit
endometriosis. Haid menjadi teratur,
mengurangi nyeri haid, dan mengatur
keluarnya darah haid. Efektifitas
penggunaan pil ini 95-98 persen. Jadi,
ada sekitar 7 wanita yang hamil dari
1.000 pasangan dalam setahun.
b. Suntikan
Kontrasepsi yang menggunakan sutikan
mengandung hormon sintetik.
Penyuntikan ini dilakukan 2-3 kali dalam
sebulan. Suntikan setiap 3 bulan
(Depoprovera), setiap 10 minggu
(Norigest), dan setiap bulan (Cyclofem).
Salah satu keuntungan suntikan adalah
tidak mengganggu produksi ASI.
Pemakaian hormon ini juga bisa
mengurangi rasa nyeri dan darah haid
yang keluar.
Kontrasepsi dengan menggunakan
suntikan ini dapat membuat tubuh
mengalami kenaikan berat badan karena
menigkatnya nafsu makan. Tak hanya
itu membuat lendir rahim menjadi tipis
sehingga menstruasi menjadi sedikit,
bahkan beberapa wanita tidak
mengalami menstruasi sama sekali.
Tingkat kegagalannya hanya 3-5
wanita hamil dari setiap 1.000 pasangan
dalam setahun.
c. Susuk
Susuk juga digunakan sebagai alat
kontrasepsi wanita atau yang juga
disebut sebagai alat kontrasepsi bawah
kulit, karena dipasang di bawah kukit
pada lengan kiri atas. Bentuk susuk ini
seperti tabung-tabung kecil atau
pembungkus silastik (plastik berongga)
dan ukurannya sebesar batang korek
api. Susuk dipasang seperti kipas dengan
6 buah kapsul. Susuk yang ditanam
dibawah kulit ini berisi zat aktif yang
berupa hormon atau levonorgestrel.
Kemudian susuk tersebut akan
mengeluarkan hormon sedikit demi
sedikit. Susuk ini bekerja dengan cara
menghalangi terjadinya ovulasi
(pembuahan) dan menghalangi migrasi
sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5
tahun (Norplant) dan 3 tahun
(Implanon). Sekarang ada pula yang
diganti setiap tahun. Penggunaan
kontrasepsi ini biayanya ringan.
Pencabutan bisa dilakukan sebelum
waktunya jika memang ingin hamil lagi.
Efektifitasnya, dari 10.000 pasangan,
ada 4 wanita yang hamil dalam setahun.
Dampak negatif dari penggunaan alat
kontrasepsi jenis susuk ini berupa
terganggunya menstruasi, haid tidak
lancar, bercak atau tidak mengalami
menstruasi sama sekali. Selain itu
mengalami kenaikan berat tubuh,
ketegangan payudara dan liang vagina
terasa kering. Timbul infeksi pada
pencabutan susuk yang disebabkan susuk
sulit untuk dikeluarkan karena
pemasangan susuk yang terlalau dalam.
3. Kontrasepsi Mantap
Kontrasepsi mantap, jarang sekali
dilakukan para pasangan suami-istri.
Kalau pun dilakukan didasari alasan
yang sangat umum yakni merasa cukup
dengan jumlah anak yang dimiliki.
Kontrasepsi mantap ini dilakukan
dengan jalan operasi pemotongan atau
memutuskan saluran sperma pada pria
yang disebut vasektomi begitu pula
dengan wanita memutuskan atau
memotong saluran sel telur yang disebut
dengan tubektomi. Sehingga tidak akan
terjadi kehamilan kembali atau tidak
akan memiliki keturunan.